Mata Kuliah: Pengantar Tek. Internet dan New Media
Dosen :
Lintang Yuniar Banowosari
KELOMPOK
Nama :
1.
Rostiya
Ayu (58412450)
2.
Ula
Susilawati (58412455)
Kelas : 2IA26
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSATRI, JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “New Media: 3D
Printing” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pengetahuan
Teknologi Internet dan New Media pada semester tiga.
Dalam makalah ini kami membahas
mengenai sejarah, cara kerja, kehebatan dan manfaat dari teknologi 3D Printing
dalam kehidupan manusia, terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah mendapat banyak referensi dari beberapa pihak dan media. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyediakan referensi guna mempermudah penulisan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang tepat. Terima kasih juga kepada ibu Lintang selaku dosen Pengetahuan Teknologi Internet dan New Media yang telah memberikan tugas ini sehingga pengetahuan kami tentang new media atau teknologi terbaru makin bertambah dan hal itu sangat menarik juga sangat bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat pula bagi para pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.
Jakarta,
09 Oktober 2013
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Makalah
D. Manfaat
Penulisan Makalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Sejarah
Singkat 3D Printing
B. Cara
Kerja 3D Printing
C. Kehebatan
dan Manfaat dari Teknologi 3D Printing dalam
Bidang
Kesehatan
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB
IV DAFTAR PUSTAKA
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pernahkah Anda membayangkan Anda bisa membuat mobil dengan menggunakan printer? Atau melakukan transplantasi dengan printer? Ya, itulah 3D Printing. Additive Manufacturing atau lebih dikenal dengan 3D Printing adalah sebuah proses untuk membuat objek konkrit 3 dimensi dengan bentuk apapun dari model digital yang ada. Teknik dari 3D Printing ini perlahan-lahan memasuki dunia modern.
Awalnya kita hanya mengenal istilah Printer, yaitu sebuah alat/Hardware (perangkat keras) yang terhubung langsung dengam mesin computer. Printer sendiri berfungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan-tampilan lainnya dari computer ke media kertas atau sejenisnya. Sedangkan 3D Printing membentuk objek tiga dimensi solid yang berasal dari file digital dan dapat me-print bentuk 3 Dimensi apapun yang diinginkan. Dimulai dari sepatu, mainan, perhiasan sampai dengan organ tubuh manusia.
Dari kemampuan itulah 3D Printing disebut-sebut sebagai teknologi terbaru yang akan mampu mengubah dunia termasuk dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mengangkat masalah 3D Printing. Dengan menyusun makalah mengenai sejarah, cara kerja, kehebatan dan manfaat dari teknologi 3D Printing dalam bidang kesehatan, Kami mencoba memberi gambaran kepada pembaca mengapa 3D Printing ini diramalkan bisa mengubah dunia.
Pernahkah Anda membayangkan Anda bisa membuat mobil dengan menggunakan printer? Atau melakukan transplantasi dengan printer? Ya, itulah 3D Printing. Additive Manufacturing atau lebih dikenal dengan 3D Printing adalah sebuah proses untuk membuat objek konkrit 3 dimensi dengan bentuk apapun dari model digital yang ada. Teknik dari 3D Printing ini perlahan-lahan memasuki dunia modern.
Awalnya kita hanya mengenal istilah Printer, yaitu sebuah alat/Hardware (perangkat keras) yang terhubung langsung dengam mesin computer. Printer sendiri berfungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan-tampilan lainnya dari computer ke media kertas atau sejenisnya. Sedangkan 3D Printing membentuk objek tiga dimensi solid yang berasal dari file digital dan dapat me-print bentuk 3 Dimensi apapun yang diinginkan. Dimulai dari sepatu, mainan, perhiasan sampai dengan organ tubuh manusia.
Dari kemampuan itulah 3D Printing disebut-sebut sebagai teknologi terbaru yang akan mampu mengubah dunia termasuk dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mengangkat masalah 3D Printing. Dengan menyusun makalah mengenai sejarah, cara kerja, kehebatan dan manfaat dari teknologi 3D Printing dalam bidang kesehatan, Kami mencoba memberi gambaran kepada pembaca mengapa 3D Printing ini diramalkan bisa mengubah dunia.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.
Rumusan
Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana
sejarah mengenai teknologi 3D Printing?
2. Bagaimana
cara kerja dari teknologi 3D Printing?
3. Seperti
apa kehebatan dan manfaat dari teknologi 3D Printing dalam bidang kesehatan?
B.
Tujuan
Makalah
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui
sejarah mengenai teknologi 3D Printing.
2. Mengetahui
cara kerja dari teknologi 3D Printing.
3. Mengetahui
apa saja kehebatan dan manfaat dari teknologi 3D Printing dalam bidang
kesehatan.
C.
Manfaat
Penulisan Makalah
1. Ada
banyak manfaat yang baik dari penulisan makalah ini, diantaranya yaitu melatih
kreatifitas mahasiswa dalam menuangkan ide-idenya, membiasakan mahasiswa untuk
belajar secara mandiri, dan secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk
menerapkan kemampuan berpikir secara logis-sistematis, kemampuan membahasakan
dengan baik dan benar.
2. Bukan
hanya berguna bagi penulis saja tapi juga sebagai referensi dan sumbangan
pengetahuan bagi para pembaca.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Singkat 3D Printing
Pada awalnya 3D printing lebih dikenal dengan istilah Rapid Prototyping, yaitu sebuah proses dimana seorang Engineer akan mendesign file CAD ( Computer Aided Design )lalu mengirimnya ke mesin untuk membuat benda nyatanya. Tapi sayangnya material yang digunakan tidaklah cukup kuat untuk disebut sebagai sebuah produk, lebih tepat disebut sebuah model untuk menggambarkan bentuk nyatanya.
3D printing mulai berhasil ketika sebuah perusahaan desain 3D menemukan material baru yang disebut nanocomposite, yaitu gabungan dari berbagai material plastik dan besi. Sehingga kita dapat merasakannya menyerupai besi dan pada tahun 1986, Charles W. Hull memiliki hak paten atas teknologi 3D Printing.
Berdasarkan penemuan inilah sehingga 3D printing
sekarang ini dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang, seperti membuat
bagan-bagian mobil yang rusak, membuat organ tubuh untuk aplikasi medis dan
sebagainya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.
Cara
Kerja 3D Printing
Berikut
ini adalah teknik-teknik atau cara kerja 3D Printer:
1. Stereolithography
(SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah menambahkan layer
terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material yang digunakan
pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid tersebut terkena
sinar ultraviolet.
2. Digital
Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama dengan SLA yang membuat
bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran
digital, objek pada awalnya berbentuk
liquid yang penuh. Sebagian dari liquid tersebut akan disinari, yang tentu saja
akan mengeraskan liquid tersebut, lalu objek yang mengeras akan tenggelam
kebawah dan menaikkan liquid selanjutnya. Proses ini terus menerus dilakukan
hingga objek 3D tersebut berhasil dibuat.
3. Selective
Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat tinggi untuk menggabungkan
berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal menjadi output
3D.
4. Electron
Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk bahan metal. Prosesnya
di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer dari
metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan mencairkan
powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan
sangat kuat.
5. Multi
Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan inkjet printer. Ia
menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang
mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling
sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
6. Fused
Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle yang dipanaskan dan akan
melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut akan
berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika
material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras.
7. Semua
aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File. STL File merupakan
format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan tugasnya dengan nyaman
dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat print. Kebanyakan file
STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).
8. Berbeda
dengan mencetak benda-benda mati, 3D Printer dengan material sel hidup
(bioprinting) akan mengeluarkan output berupa sel dan gel larut untuk mendukung
dan melindungi sel selama pencetakan. Semua sel keluaran bioprinters dari
kepala bioprint yang bergerak kiri dan kanan, bolak-balik, naik dan turun,
dalam rangka untuk menempatkan sel-sel persis di mana diperlukan. Selama
periode beberapa jam, ini memungkinkan obyek organik besar yang akan dibangun
dari banyak lapisan yang sangat tipis.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A.
Kehebatan
dan Manfaat dari Teknologi 3D Printing dalam Bidang Kesehatan
Teknologi 3D Printing tidak hanya bermanfaat
dibidang industry saja, tetapi juga sangat bermanfaat dibidang kesehatan. Telah
banyak orang yang dapat merasakan manfaat dari teknologi terbaru ini. Berikut
ini adalah beberapa kehebatan dari 3D Printing:
1. Tangan
Robot
Tangan robot
diciptakan untuk membantu orang-orang yang tidak memiliki jari-jari tangaan.
Tangan robot yang dicetak menggunakan 3d printing ini dapat disesuaikan dengan
bentuk tangan pengguna tangan robot itu sendiri.
Salah
satu pengguna yang sudah merasakan kehebatan tangan robot ini adalah Liam,seorang
anak berusia 5 tahun yang mendapat hadiah terbaik dalam hidupnya. Hadiah
fungsional, berupa tangan kanan nyaman baru. Tangan ini dicetak menggunakan 3d
printer dengan menggunakan material plastic PLA, yang cukup kuat untuk
penggunaan sehari-hari Liam. Hal ini dikendalikan oleh gerakan pergelangan
tangan, lengan dan tangan melalui kabel dan return bungees.
Tiga
hari setelah menerima tangan barunya, Liam sudah bisa melakukan beberapa hal
dengan tangan kanannya, bermain bola di kamar, sama dengan apa yang anak
lainlakukan dengan usianya sekarang. Ia bahkan dapat mengambil sebuah objek
kecil dan sulit seperti koin!
Desain Robohand Liam dibagi secara
gratis di Thingiverse dengan lisensi publik-domain. Richard dan Ivan berharap
bahwa orang-orang yang tidak memiliki akses ke prosthetics komersial yang mahal
sekarang dapat menggunakannya secara gratis.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Rekonstruksi
Wajah
Empat tahun yang
lalu Eric Moger(60 tahun) pergi untuk operasi rutin guna menghilangkan polip di
hidungnya. Tapi kemudian Dokter menemukan tumor berukuran bola tenis bersarang
di belakang hidung dan mata kirinya. Cepat saja Eric didiagnosis menderita
Skuamosa Carsinoma Cell (SCC) dan dokter harus membuang sebagian besar dari
sisi kiri wajahnya, termasuk matanya, dengan tujuan untuk menyingkirkan kanker
itu. Bagian dari palet atasnya juga dihilangkan, dan itu membuat Eric tidak
dapat makan atau minum secara normal.
Kemudian
Eric bebas kanker, tetapi wajahnya rusak permanen karena operasi. Dia mulai
spiral ke dalam dan depresi, iamenolak untuk meninggalkan rumah dan menunda
pernikahan yang telah direncanakan dengan tunangannya, Karen.
Selama
empat tahun berikutnya Eric memiliki delapan operasi rekonstruksi gagal.
Sebagai usaha terakhir, ia setuju untuk tampil di sebuah reality show Inggris yangmempertemukannya
dengan seorang profesor bedah gigi Andrew Dawood dari London.
Dawood
menggunakan scanner digital untuk menangkap wajah Eric dan kemudian menggunakan
perangkat lunak digital untuk merancang sebuah topeng palsu. Virtual desain
disalin dari sisi kanan wajah Eric dan dibalik sehingga sisi kiri akan cocok.
Selanjutnya, Dawood menggunakan printer 3D untuk membuat cetakan nilon.
Proses desain dan percetakan
memakan waktu sekitar enam minggu. Dia merancang sebuah perancah yang bisa
dimasukkan ke dalam rongga wajah Eric untuk menenpelkan topeng di tempatnya dan
menciptakan implan mulut yang akan menutup mulut Eric dan memungkinkan dia
untuk makan dan minum secara normal.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Exoskeleton
Perkembangan
teknologi printer 3D saat ini telah mampu membuat lengan buatan untuk penyandang
cacat. Seorang gadis kecil berusia 2 tahun bernama Emma memiliki penyakit
langka yang dikenal sebagai Anthrogryposis.
Namun
kini gadis 2 tahun itu mampu menjalani aktivitasnya tanpa harus tergantung
dengan orang lain. Lantaran berkat hasil cetakan printer 3D yang diberi nama
Wilmington Robotic Exoskeleton atau WREX.
WREX (Wilmington
Robotic Exoskeleton) adalah hasil rapid prototyping yang dicetak dengan
teknologi printer 3D. WREX menempel pada tubuh penderita dan menggunakan pita
elastis dan pelat logam untuk memberikan kekuatan buatan agar dapat membantu
penggunanya bergerak atau menggerakkan anggota bagian tubuhnya.
WREX mampu
membuat bagian tubuh yang cacat menjadi bagian tubuh buatan yang normal dimana
hasil cetakan bagian tubuh tersebut bisa disesuaikan dengan ukuran penggunanya.
Selain itu WREX juga dapat di-resize atau diubah ukurannya sesuai kebutuhan dan
di print ulang. Sejauh ini sudah 15 anak yang menggunakan WREX termasuk Emma.
4. Rongga
Trakea
Kaiba lahir di
Akron, Ohio dengan cacat lahir yang disebut tracheobronchomalacia, suatu
kondisi yang menyebabkan saluran udara sering runtuh, sering mengakibatkan
Kaibasama sekali tidak dapat bernapas. Kondisinya akhirnya menjadi kritis dan
ia dilarikan ke University of Michigan Medical Center di mana dokter Glenn
Green dan Scott Hollister menggunakan 3-D printing untuk membuat belat untuk
menahan napas Kaiba agar tetap terbuka.
Green,
profesor THT pediatrik, mengatakan pemikiran di balik obat Kaiba adalah
menemukan cara untuk menggantikan trakea Kaiba untuk sementara. "Kaiba
memiliki tracheobronchomalacia terburuk yang pernah kulihat pada bayi,"
kata Green. Sekitar satu hari setelah Kaiba dibawa ke Ann Arbor, Hollister,
profesor bedah mulut dan profesor teknik biomedis, mampu membangun belat atas
trakea Kaiba menggunakan printer 3-D, sebuah perangkat yang menggunakan sistem
laser-centering untuk mengukir benda-benda fisik yang dirancang pada komputer.
Keduanya, Green
dan Hollister mengatakan efeknya terbilang cepat dan paru-paru Kaiba mulai
mengembang dan mengempis secara normal. Belat Kaiba ditempatkan di luar trakea,
dan terbuat dari bahan biodegradable yang akan larut setelah jaringan itu
tumbuh dan sehat.
5. Meramalkan
penyakit dimasa depan
90 tahun lalu
arkeolog asal inggris howwald carter membongkar mumi mesir, yang sampai
sekarang masih awet dan utuh. Proses pembongkaran peti mati mumi membutuhkan
kerja yang super hati-hati. Namun kini arkeolog dapat meminimalisir kerusakan
mumi asli dalam peti, yaitu dengan cara memindai isi dalam peti yang
selanjutnya di cetak menjadi patung mumi plastic berukuran sama, dengan
menggunakan 3D Printer. Kehadiran 3D Printer diharapkan juga mengungkap
informasi lebih tentang mumi mesir yang misterius, seperti penyakit yang
diderita di masa lampau yang dapat membantu meramalkan penyakit di masa depan.
6. Bioprinting
Bioprinting
adalah suatu teknologi pembuatan organ atau jaringan tubuh makhluk hidup buatan
dengan menggunakan divais 3D printing. Tujuannya dalam jangka panjang adalah
untuk menggantikan organ atau jaringan tubuh yang rusak.
Pada
2002, Professor Makoto Nakamura, seorang dokter, menyadari bahwa printer jet
dapat menghasilkan ribuan sel per detik, sebagai ganti dari tinta, dan
membangun organ dalam 3D. Di tahun 2008, Nakamura berhasil membuat biotubing,
semacam pembuluh darah, dengan printer jet.
Selain Nakamura, pada
2008, Professor Gabor Foracs dari Organovo mencoba bioprinting pembuluh darah
dan jaringan untuk jantung dari sel ayam dengan menggunakan printer yang
memiliki 3 head. Ketiga head masing-masing berisi sel jantung, sel endothelial,
dan kolagen sebagai kerangka.
Bagaimana
proses bioprinting?
Tahap
persiapan / desain:
Citra dari MRI maupun
CT scan dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran detail mengenai jaringan
atau organ yang akan dicetak dengan bioprinting. Selanjutnya dibuat secara
detail lapisan demi lapisan organ atau jaringan yang akan dicetak, termasuk
jenis sel yang ada di tiap lapisan tersebut, dengan menggunakan software
khusus.
Tahap
printing:
Proses printing
dilakukan dengan mencetak biopaper, yang terbuat dari kolagen, gelatin, atau
hydrogel lainnya, sebagai kerangka pendukung terlebih dahulu. Kemudian, sel
tubuh yang akan dicetak pada lapisan pertama dicetak pada biopaper. Lapisan ini
kemudian harus dikeringkan dengan menggunakan sinar UV sebelum diberi lapisan
biopaper dan lapisan sel tubuh lainnya. Demikian seterusnya dilakukan hingga
seluruh lapisan dari desain yang telah dibuat tercetak dan membentuk jaringan
maupun organ yang utuh.
Nantinya lapisan biopaper dapat
dihilangkan dan lapisan sel yang telah dicetak akan menyatu secara alamiah
dalam beberapa waktu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Aditif manufaktur atau 3D Printing adalah proses pembuatan tiga dimensi benda padat dan hampir semua bentuk dari model digital . Pencetakan 3D ini dicapai dengan menggunakan proses aditif, di mana lapisan berturut-turut bahan yang ditetapkan dalam bentuk yang berbeda. 3D Printing juga dianggap berbeda dari cara tradisional teknik mesin, yang sebagian besar bergantung pada penghapusan materi dengan metode seperti memotong atau pengeboran (proses subtraktif).
3D printing sekarang ini dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang, seperti membuat bagan-bagian mobil yang rusak, membuat organ tubuh untuk aplikasi medis dan sebagainya. Untuk material3D Printing sendiri sebenarnya selalu dapat disesuaikan dengan apa yang akan kita cetak. Contoh untuk mainan miniature digunakan material plastic silicon biasa, untuk industry mobil dan pesawat jet digunakan material yang lebih kuat seperti nanocomposite, dan untuk organ manusia digunakan material dari sel-sel hidup khusus. Ada beberapa teknik atau cara kerja 3D Printing, yaitu dengan Stereolithography, Digital Light Processing, Selective Laser Sintering, Multi Jet Modelling, Fused Deposition Modelling, menggunakan STL File, dan Bioprinting yaitu suatu teknologi pembuatan organ atau jaringan tubuh makhluk hidup buatan dengan menggunakan divais 3D printing. Diantara manfaat 3D Printing dalam aplikasi medis yaitu untuk Rekontruksi tubuh, Exoskeleton, membuat Rongga Trakea, dan Bioprinting.
Aditif manufaktur atau 3D Printing adalah proses pembuatan tiga dimensi benda padat dan hampir semua bentuk dari model digital . Pencetakan 3D ini dicapai dengan menggunakan proses aditif, di mana lapisan berturut-turut bahan yang ditetapkan dalam bentuk yang berbeda. 3D Printing juga dianggap berbeda dari cara tradisional teknik mesin, yang sebagian besar bergantung pada penghapusan materi dengan metode seperti memotong atau pengeboran (proses subtraktif).
3D printing sekarang ini dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang, seperti membuat bagan-bagian mobil yang rusak, membuat organ tubuh untuk aplikasi medis dan sebagainya. Untuk material3D Printing sendiri sebenarnya selalu dapat disesuaikan dengan apa yang akan kita cetak. Contoh untuk mainan miniature digunakan material plastic silicon biasa, untuk industry mobil dan pesawat jet digunakan material yang lebih kuat seperti nanocomposite, dan untuk organ manusia digunakan material dari sel-sel hidup khusus. Ada beberapa teknik atau cara kerja 3D Printing, yaitu dengan Stereolithography, Digital Light Processing, Selective Laser Sintering, Multi Jet Modelling, Fused Deposition Modelling, menggunakan STL File, dan Bioprinting yaitu suatu teknologi pembuatan organ atau jaringan tubuh makhluk hidup buatan dengan menggunakan divais 3D printing. Diantara manfaat 3D Printing dalam aplikasi medis yaitu untuk Rekontruksi tubuh, Exoskeleton, membuat Rongga Trakea, dan Bioprinting.
B.
Saran
1. Manfaatkan
teknologi baru dengan sebaik-baiknya dan tidak menyalahi aturan, karena selalu
terdapat dua sisi dari semua teknologi yang sudah diciptakan sampai sekarang
ini. Yeitu sisi baik dan sisi buruknya. Sebenarnya sisi baik dan buruk itu
bukan semata-mata dari teknologi itu sendiri, melainkan dari campur tangan
manusia yang kurang bertangung jawab. Termasuk juga dalam teknologi 3D Printer
ini, beberapa kelompok orang menyalah gunakan teknologi ini untuk menciptakan
senjata illegal.
2. Agar
dapat mengerti bagaimana 3D printing dapat bekerja, jangan membayangkan
bagaimana printer biasa bekerja. Printer biasa hanya akan menempelkan tinta
diatas kertas, tapi 3D Printer akan menimpa lapisan demi lapisan dari material
nanocomposite untuk menciptakan objek nyata dan konkrit. Berbeda pula dengan
teknologi seperti pada mesin CnC (computer numerical control) yaitu
substractive manufacturing, 3D printing menganut teknologi additive manufacturing
di mana objek terbangun dengan membentuk layer per layer material, bukan
membuang material seperti pada laser cutting/milling machine. Pada mesin yang
sangat advanced, dimensi objek yang dibentuk dapat sangat besar dan memiliki
resolusi yang sangat tinggi pula.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
3. http://inhabitat.com/two-year-old-gains-use-of-her-arms-thanks-to-3d-printed-robotic-exoskeleton/